1. Asidosis tubulus renalis
Asidosis tubulus renalis (bahasa Inggris: Renal tubular acidosis, RTA) adalah suatu penyakit ginjal (renal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.
- Penyebab:
Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjogren).
- Cara Pengobatan:
Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).
Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).
Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.
Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.
2. Batu Ginjal
2. Batu Ginjal
Batu Ginjal adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
- Penyebab:
Pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
- Cara Pengobatan:
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih. Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik. Intinya penderita batu ginjal dianjurkan untuk banyak minum air putih.
1. 3. Gagal Ginjal
Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urine, menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
- Penyebab:
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
- Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
- Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
- Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
- Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
- Menderita penyakit kanker (cancer)
- Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
- Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Selain itu penyakit gagal ginjal dapat disebabkan dari pola hidup yang tidak sehat, yaitu:
1. Makan makanan berlemak.
2. Kurang berolah raga.
3. Merokok, dan
4. Minum minuman beralkohol.
- Cara Pengobatan:
Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:
1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin
2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut
1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin
2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut
4. Albuminuria
- Penyebab: Ditemukannya albumin dari protein di dalam urine.
- Cara Pengobatan: Menurunkan asupan daging merah dapat membantu dalam menurunkan kadar albuminuria.
5. Nefritis
- Penyebab: Kerusakan pada bagian glomerulus akibat infeksi bakteri Streptococcus sehingga menyebabkan urine masuk ke dalam darah.
- Cara pengobatan: Minum obat sesuai anjuran dokter.
6. Hematuria
- Penyebab: Peradangan pada sistem urine karena penyakit atau iritasi batu ginjal.
- Cara pengobatan: Pengobatan tergantung penyebabnya. infeksi saluran kemih menggunakan antibiotik, batu ginjal dengan meminum banyak air putih, dan bila kanker lakukan pembedahan.
7. Nefrosis
- Penyebab: Bocornya membran glomerulus.
- Cara Pengobatan: Pengendalian gula darah dengan olahraga, diet, obat anti diabetes, dan pengendalian kadar lemak, mengurangi obesitas, serta pengendalian tekanan darah dengan diet rendah garam.
8. Congenital Hydronephrosis
- Penyebab: Adanya sumbatan pada sambungan ureteropelvik (sambungan antara ureter dengan pelvis renalis).
- Cara Pengobatan: Terapi hormonal untuk kanker prostat, melakukan pembedahan, atau melebarkan uretra dengan dilator.
9. Ginjal Polikistik
- Penyebab: Bersifat genetik. Terbentuk kista pada kedua ginjal yang berkembang secara progresif sehingga menyebabkan kerusakan ginjal
- Cara Pengobatan: Pengobatan bersifat suportif, mencakup manajemen hipertensi yang cermat. 10. Renal Cell Carcinoma
- Penyebab: Merokok, obesitas, dan hipertensi.
- Cara Pengobatan: Melakukan pembedahan, cryotherapy, dan kemoterapi.
11. Glomerulonefritis
- Penyebab: Peradangan pada glomeruli/pembuluh darah kecil pada ginjal.
- Cara Pengobatan: Pengobatan melalui terapi.
12. Ginjal Sepatu Kuda
- Penyebab: Sering tanpa gejala, meskipun orang yang terkena penyakit ini akan mual.
- Cara Pengobatan: Pengobatan simptomatik.
13. Wilm's Tumor / Nephroblastoma
- Penyebab: Tumor ini terjadi sporadis dan merupakan hasil dari mutasi genetik yang mempengaruhi perkembangan sel-sel ginjal.
- Cara Pengobatan: Pembedahan, radioterapi, kemoterapi, memberi obat aktinomisin D, vinkristin, adriamisin, dan cisplatin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar